Sabtu, 10 Oktober 2009

Wajib Setor bagi Penjual Film Porno

Sudah jadi rahasia umum jika kawasan Glodok di Jakarta Barat dikenal sebagai sentra penjualan film-film bajakan, termasuk yang porno. Berkali-kali diisukan bahwa aparat akan melakukan razia. Namun, hingga kini para pedagang film-film panas di kawasan Kota Tua ini tetap adem ayem saja. Apa pasal?Juga sudah lumrah diketahui umum, setiap penjual film-film porno di Glodok harus memberikan setoran "uang jago" setiap harinya kepada oknum-oknum yang menjaga kawasan tersebut. Nilainya tak tanggung-tanggung, bisa mencapai Rp 100.000 per hari per pedagang.Padahal ada puluhan pedagang film porno yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan film porno di kawasan tersebut. Tempatnya pun tersebar mulai dari Plaza Orion, Harco Glodok, hingga ke pinggir-pinggir jalan raya."Rp 100.000 itu baru kalau jualannya satu meja doang. Kalau dagangnya pakai dua meja, ya jadi Rp 200.000," ungkap salah satu pedagang di depan Orion Plaza, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (8/10).Uang itu, lanjutnya, merupakan uang keamanan untuk menjamin agar kawasan tersebut tidak akan dirazia oleh aparat ataupun organisasi kemasyarakatan (ormas) lainnya. Meski demikian, pria yang sudah berjualan sejak setahun lalu ini enggan merinci kepada siapa para pedagang menyetorkan "uang jago" tersebut.Uang itu harus disetorkan setiap harinya kepada pedagang yang dianggap menjadi koordinator. Jumlah tersebut masih harus ditambah dengan "pajak" tambahan lainnya, seperti uang rokok dan kopi. "Kalau enggak disetor ya enggak bakalan dikasih jualan. Lagian juga bisa bahaya. Tahu-tahu, diciduk aja," tutur pedagang yang masih terbilang muda itu.Besarnya uang yang harus disetor tersebut diakuinya masih bisa tertutupi dengan pemasukan dari penjualan film-film porno. Dalam sehari, seorang pedagang di kawasan Glodok bisa menjual minimal 50 DVD dengan harga satuan sebesar Rp 10.000. Atau, omzetnya paling sedikit Rp 500.000 per hari."Ya pokoknya cukupan-lah kalau buat makan dan rokok," imbuh pedagang yang demi keamanan tak mau disebut namanya.Akhir-akhir ini, seiring dengan rencana kedatangan bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, pendapatan para pedagang tersebut juga meningkat. Banyak pembeli yang mencari film-film wanita Jepang berusia 23 tahun tersebut."Bagus deh. Sering-sering aja datang ke sini. Jadi tambah laku," selorohnya. Lho kok...? (kompas)

copas dari kompas

Tidak ada komentar: